اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Mengapa kita perlu mengucapkan “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin”, karena ternyata tuhan yang kita puja itulah Rabb yang sifat-Nya sangat pengasih dan penyayang, bukan Tuhan yang kejam, licik, jahat dan lain sebagainya. Bahkan dalm suatu hadist dikatakan:
لَوْيَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ مَا عِنْدَ اللهِ مِنَ الْعُقُوبَةِ مَا طَمَعَ فِي جَنَّتِهِ أَحَدٌ, وَلَو يَعْلَمُ الْكَافِرُ مَاعِنْدَ اللهِ مِنَ الرَّحْمَةِ مَاقَنَطَ مِنْ رَحْمَتِهِ أَحَدٌ (رَوَاهُ مُسْلِمُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ)
Seandainya seorang mukmin itu tahu bagaimana pembalasan dari sisi Allah
Maka tidak ada seorang pun yang berharap akan masuk surga
Namun seandainya orang kafir mengetahui bagaimana rahmat di sisi Allah
Maka tidak ada seorang pun yang berputus asa dari rahmat-Nya
Kata Ar- Rahman dan Ar- Arrahim adalah merupakan bagian Asma'ul Husna yang bagi orang orang mukmin jika berdo'a dianjurkan untuk memulainya dengan Asmaul Husna sebagaimana firman Allah dalam Surat Al A'raf ( 7 ) ayat 80 yang berbunyi : " milik Allahlah nama nama yang indah, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Al Asma'ul Husna itu, dan tinggalkanlah orang orang yang menyimpang darikebenaran dalam
Dalam hadist lain juga dikatakan barang siapa yang menghafal atau menjaga Asmaul Husna tersebut maka dia akan masuk syurga.Sebagaimana tertera dalam hadist yang berbunyi:
" Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama dan barang siapa yang menjaganya, maka dia akan masuk syurga".
( HR. Muttafaq Alaihi )
Memahami Nama- Nama Allah yang indah itu sangat penting sekali, sebab pengetahuan tentang keagungan dan kebesaran Allah SWT akan memunculkan sikap rendah hati , ketenangan dan mahabbah . Kondisi batin seperti ini akan melahirkan sifat ubudiyah ( penghambaan ) yang suci dan lezat karena merasa mengabdi kepada suatu zat yang agung dan sempurna , sebab pada dasarnya ,manusia mempunyai sifat ingin selalu berbakti kepada Dzat yang lebih tinggi dari dirinya.
Menurut Ibnul Qoyyim Al - Jauzy " Allah mencintai hal hal yang menjadi konsekwensi dari nama-Nya, Dia Maha A'lim maka ia mencintai hamba yang berilmu, Allah Maha Suci , maka Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang mensucikan diri , Allah Maha Pengasih dan Penyayang maka Ia mencintai hamba hambanya yang pengasih dan penyayang.
Memahami Nama- Nama Allah yang indah itu sangat penting sekali, sebab pengetahuan tentang keagungan dan kebesaran Allah SWT akan memunculkan sikap rendah hati , ketenangan dan mahabbah . Kondisi batin seperti ini akan melahirkan sifat ubudiyah ( penghambaan ) yang suci dan lezat karena merasa mengabdi kepada suatu zat yang agung dan sempurna , sebab pada dasarnya ,manusia mempunyai sifat ingin selalu berbakti kepada Dzat yang lebih tinggi dari dirinya.
Menurut Ibnul Qoyyim Al - Jauzy " Allah mencintai hal hal yang menjadi konsekwensi dari nama-Nya, Dia Maha A'lim maka ia mencintai hamba yang berilmu, Allah Maha Suci , maka Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang mensucikan diri , Allah Maha Pengasih dan Penyayang maka Ia mencintai hamba hambanya yang pengasih dan penyayang.
Demikianlah Allah mencintai nama nama dan sifat - sifat-Nya , maka Ia mencintai orang yang beribadah dan berdo'a dengan menggunakan nama-namanya , sebagaimana Hadist Rasulullah SAW sebagaimana berikut :
Diantara kasih sayang Allah kepada manusia adalah sebagai berikut:
a. Nikmat fisik dan biologis, Diberikannya kenikmatan bagi seluruh indra dan tubuh kita dari ujung rambut sampai ujung kepala, telinga dengan kenikmatan pendengaran, mata dengan kenikmatan melihat yang indah-indah, hidung dengan kenikmatan penciuman, mulut dengan kenikmatan makanan yang berbagai macam, kulit dengan kenikmatan sentuhan dan lain-lain kenikmatan yang sempurna maka dengan demikian, apakah manusia tidak berfikir mengenai penciptaan yang sempurna.
b. Nikmat ruhani dan spiritual, demikian pula diberikannya kenikmatan spiritual yang lebih tinggi, hati dengan kenikmatan iman, cinta dan kasih sayang, aqal dengan kenikmatan ilmu dan perenungan, ruh dengan kenikmatan spiritual yang tinggi dan nafsu dengan kenikmatan ketentraman dan kedamaian.
c. Nikmat syari’ah, diturunkannya pula kenikmatan syari’ah yang jika dikaji seluruhnya sangat baik dan indah bagi kehidupan manusia hingga kebahagiaan dan kehormatan diri manusia terjaga. Allah menurunkan dien ini sesuai sengan fitrah asli manusia sehingga ia sangat pas dan tepat bagi umat manusia, oleh sebab itu Allah berfirman:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ للِدِّيْنِ حَنِيْفًا فِطْرَةَ اللهِ الَّتِى فَطَرَ النَّاس عَلَيْهَا لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ ذلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ (الروم: 30)
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada dien (Allah)
Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah
(Itulah) agama yang lurus
Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
(QS. Ar Rum, 30: 30)
d. Nikmat alam semesta, Allah telah memberikan alam yang demikian indah bagi manusia agar ia menguasainya, tapi tidak merusaknya. Alam bukan hanya indah saja, tapi juga mengandung faedah-faedah yang besar bagi kelangsungan hidup ummat manusia, semua kebutuhan manusia telah disediakan di alam ini, mulai arus listrik, oksigen, karet, padi, mutiara, emas dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan disini, maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang engkau dustakan. Dalam surat Al Mulk (67) ayat 1-4 dikatakan tiada ketidak harmonisan dalam ciptaan Allah.
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(1)الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ(2)الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ(3)ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ (4)
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan
Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu
Yang menjadikan mati dan hidup
Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya
Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis
Kamu sekali-kali tidak melihat
Pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah
Sesuatu yang tidak seimbang
Maka lihatlah berulang-ulang
Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Kemudian pandanglah sekali lagi!
Niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu
Dengan tidak menemukan sesuatu cacat
Dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah
(QS. Al Mulk (67) : 1-4)
Karena kasih sayang Tuhan yang seperti itulah maka kita wajib bersyukur atas semua pemberian nikmatnya tersebut, wajib memuji dan memuja kepadanya dengan kerendahan hati dan ketulusan sebagaimana Rasulullah mengajarkan:
اَلْحَمْدُ ِللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
Segala puji bagi Allah pada setiap keadaan.
Syukurku hanya pada-Mu jua
Pencipta langit dan bumi
Pencipta segala yang ada
Pengasih tiada tara sumber cinta dan kasih sayang
Penyebar rahmat ke segala penjuru.
0 komentar:
Posting Komentar