Oleh Dra. Nur 'Ainy Al Mascatty
A. PENDAHULUAN
Perubahan sosial di Indonesia terus berlangsung sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, bersamaan dengan hal tersebut agama-agama dan idiologi lain mulai menampakkan kegiatannya dengan memberkan pelayanan yang konkrit kepada masyarakat, sehingga masalah yang dihadapi da'wah Islam semakin komplek bertan dengan berbagai permasalahan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, science dan teknologi.
Dengan munculnya kenyataan sosio kultural tersebut, harus menimbulkan kesadaran baru di kalangan pemeluk Islam untuk lebih mensistematiskan dakwahnya dalam berbagai bidang kehidupan, agar dakwah Islam dapat berkembang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman. Dampak perubahan sosio kultural yang terjadi menyentuh angsung lembaga atau organisasi dakwah yang ditandai dengan ketidakmampuannya melihat masalah secara jelas, tema dakwah yang itu-itu saja sudah mulai kehilangan relevansinya, sedangkan model dakwah yang ada sudah tak dapat digunakan untuk meihat dan memecahkan masalah yang semakin rumit.
Permasalahn fundamental yang dihadapi oleh dakwah Islam di Indonesia adalah tidak adanya perencanaan kerangka dakwah yang disusun secara sistematis dan utuh untuk merealisasikan Islam dalam semua datarn kehidupan, dimana dakwah Islam yang dilakukan oleh lembaga apapun masih bersifat sampingandan sambil lalu.
Dalam rangka merealisir fungsi kekahlifahan maka upaya dakwah yang merupakan preoses aktualisasi iman memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dan terorganisir secara rapi. Proses ini merupakan suatu peruabahan dari sistem merasa, berfikir, bersikap dan bertindak individu dan masyarakat menuju pembangunan dan penciptaan realitas sistem baru yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kebenaran, perdamaian, keindahan, kebaikan dan lain sebagaiya yang disebut sebagai realitas islami.
Para insan dakwah harus hadir sebagai pewaris nabi untuk memperbaiki dan mengubah kenyataan sistem kehidupan yan dzalim, dimna masyrajat telah membisu untuk menytakan kebenaran.
B. PENGERTIAN DAKWAH
Ada beberapa definisi yang diberikan oleh para pakar tentang dakwah antara lain:
a. menuru KH. M. Isa Anshori dalam bukunya "Mujahid Dakwa", dakwah iskamiyah berarti menyampaikan seruan Islam, mengajak dan memanggil ummat manusia agar menerima dan mmepercayai keyakinan dan pandangan hidup Islam
b. Menurut Amrullah Achmad dalam bukunya "dakwah Idlam dan Perubahan Sosial", dakwah merupakan aktualisasi iman (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kenasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap bertindak manusia pada datarn kenyataan individual dan sosio kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalamsemua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.
Dari kedua definisi di atas dapat difahami bahwa eksistensi dakwah Isla senantiasa bersentuhan dan bergelut dengan realitas yang mengitariny apalagi dalam suatu kondisi dimana masyarakat dan negara berada pada suatu masa transisi yang sangat sulit unuk memasuki persaiang ketat era globalisasi yang siap melindas siapapun yang tidak siap.
Dakwah yang berarti tabligh/ penyaiaran atau penerangan agama mengandung penegertian yang sempit dan marginal. Dakwah yang sebenarnya adalah semua usaha untuk merelaisir ajaran Islam dalam semua segi kehidupan manusia. Dalam kerangka berfikir ini maak kegiatan tabligh adalah merupakan bagian dari dakwah Islam. Jika dakwah diartikan hanya sebagai tabligh saja, maka dapat dipastiakn Islam Hnaya akan memasuki wilayah pinggiran saja dari sistem kepribadian dan sosial, sebab budaya dakwah oral (verbal) tidak mampu memberikan jawaban konkrit atas permaslahan yang dihadapi ummat manusia.
C. KEWAJIBAN DAKWAH
Ketika perubahan sosial kultural semakin kompleks yang berarti maslah kemanusiaan semakin meluas, dakwah Islam dihadapkan dengan keharusan memberikan jawaban yang jelas menyangkut kepentingan manusia dalam berbagai segi kehidupan, oleh ebab itu perintah dakwah ditujukan kepada siapapunyang menjadi bagian dari ummat Islam, sebagaiamana tersebut dalam surat Ali Imran ayat 104 yan berbunyi
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. ) Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Selain itu dalam Al qur'an banyak ayat-ayat yang mewajibkan berdakwah bagi laki-laki muslim dan wanita-wanita muslimah diantaranya disebutkan dalam surat At Taubah ayat 71 yang berbunyi
Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mung-kar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Ra-sul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaper-kasa, Mahabijaksana.
Pesan-pesan senada dapat dijumpai pula dalam surat Ali Imran ayat 104, 110, AnNahal ayt 125 dan Attaubah ayat 112.
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dakwah dalam arti yang luas adalah kewajiban yang harus dipikul oleh tiap-tiap muslim dan muslimah. Tidak boleh seorang muslim dan muslimah menghindar darinya karena dakwah amar makruf dan nahi munkar merupakan syarat mutlak dari keselamatan dan kesempurnaan masyarakat, karena uitu dakwah bukan monopoli tugas dari para ulama atau cendikiawan saja tapi merupkan kewajiban seluruh insan yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sebagaimana hadist Rasul yang berbunyi:
Sampaikanlah apa-apa yang dariku walaupun hanya satu ayat."
D. DAKWAH DAN APLIKASINYA
Masyarakat modern termasuk Indonesia Ditandai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, industrialisasi, birokratisasi dan pragmatisme. Kemajuan ilmu dan teknologi mempunyai implikasi sosial yang luas, rasionalisasi dan sekularisasi merupakan dampak yang wajar. Dengan ini berarti nilai-nilai agama, etika, moral, estetika cenderung unuk tunduk kepada tuntutan-tuntutan rasionalisasi dan sekularisasi, hal ini menyebabkan para insan dakwah harus berfikir keras untuk menciptakan suatu iklim dakwah yang berimbang.
Industrialisasi menuntut terjadinya efisiensi dalam segala bidang, sehingga terjadilah otomatisasi dalam kehidupan sosial. Siapapun yang menggunakanmedia massa baik berupa eletronik, cetak dan sebagainya mereka itulah secara otomatis akan mempengaruhi cara bertindak, bersikap dan merasa masyarakat. Jika dakwah Islam tidak menggunakanmedia-media terseut maka secara otomatis islam sebagai suatu sistem hidup tidak akan dianut secara meluas oleh masyarakat.
Birokratisasi terjadi disemua sektor kehidupan termasuk pendidikan, sosial, kesehatan dan sebagainya, orang akan diasingkan dari masyarakat jika tidak memenuhi syarat-syarat masyarakat birokratis. Dakwah yang memiliki jaringan birokrasi perlahan-lahan akan mati danditinggalkan dengan merana.
Pragmatisme mendrong orang hanya mementingkan kegunaan sesuatu dan bukan maknanya, nillai-nilai dianggap bermanfaat hanya jika memberikan kegunaan material bagi manusia, jika dakwah Islam tidak bersifat pragmatis maka sedikit demi sedikit ia akan ditinggalkan dan dipinggirkan.
Oleh sebab itu memasuki milenium tiga denga arus globalisasinya yang kental dengan dominasi ekonomi, politik dan penetrasi kebudayaan menyebabkan para da'i tak dapat tinggal diam berpangku tangan. Beberapa tantangan yang nampak nyata adalah:
a. Bidang Intern
1. Tantangan dalam bidang aqidah
Lemahnya aqidah ummat menyebabkan mundurnya Islam secara keseluruhan, Islam difahami secara sepotong-potong, bukan denga pemahaman yang kaffah (2: 208), menyebabkan banyak dari dimensi-dimnsi Islam yan ditinggalkan. Islam dianggap hanya sebagi ajaran ritual, tidak memiliki konsep tentang ekonomi, hukum, pendidikan, seni dan kebudayaan. Memahami Islam secara demikian, jelas mengecilkan arti Islam itu sendiri sebagai suatu ajaran yang lengkap dan sempurna mengenai berbagai bidang kehidupan.
Demikian pula jauhnya kaum musliman dari pemahaman Al Qur'an dan AsSunnah yan autentik punya peran yang besar dalam proses pendangkalan aqidah Islam, sebab generasi sahabat Rasul yang dibei gelar oleh Allah dega ummat yan terbaik dididik dan dibina langsung oleh Al Qur'an, hingga merubah keseluruhan aqidah dan prilaku jahiliyah mereka.
Inilah tantangan dakwah yang berat, bagaimana setiap orang yang mengaku muslim dapat mengadakan pengkajian Ilsam, dan mempertebal imannya dengan egaruh bacaan Al Qur'an. Keroposnya aqidah ummat menyebabkan ummat Islam sebagai suatu bangsa dipermainkan oleh bangsa lain secara semena-mena.
2. tantangan dalam bidang ukhuwah
Ukhuwa islamiyah adalah suatu istilah yang menunjukkan persaudraan antara sesama muslim diseluruh dunia tanpa melihat perbedaan warna kulit, suku, bangsa, bahsa dan kewarganegaraan. Persaudaraan tersebut diikat atas dasar kesamaan dalam bidang aqidah islam. Seharusnya ikatan keimanan ini jauh lebih kokoh dan abadi dibandingkan denga ikatan primordial lainnya, bahkan jau lebih kuat dibandingkan dengan ikatan sedarah sekalipun. Namun, dalam kenyataan banyak terdapat firqah-firqah/ kelompok-kelompok dalam Islam yang masing-masing mengkaliam kelompoknya sebagai satu-satunya kebenaran, sehingga sangat sering kita menemui golongna Islam satunga mengklaim kelompok lainnya lewat media cetak maupun elektronik tanpa berusaha untuk meneliti pemikiran-pemikirannya atau bertabayyun apakah mereka masih berada dalam koridor keislaman ataukah tidak. Padahal jalan untuk mencapai kejayaan dan kemengan Islam itu beragam asalkan selalu masih dalam koridor ketuhanan.
Keterpecahan dalam bidang ukhuwah ini menyebabkan ketepurukan ummat Islam, sehingga mereka tak mempunyai pemimipn yang dapat menyatukan langkah-langkah mereka. Disinilah tantangan bagi insan dakwah untuk selalu menyuarakan dan menggalang persatuan demi terealisasinya ajaran-ajaran Islam yang rahmatan lil alamin bagi ummat semesta alam.
3. tantangan dalam bidang moral/ akhlaq
Dekadensi moral telah terjadi dihampir seluru dimensi kehidupan masyarakat, menyentuh lapisan bawah, dan lapisan atas masyarkat. Akhlaq dan moral Islam telah ditendan dari kehidupan sehari-hari menyebbakan munculnya berbagi penyakit masyarakat berupa korupsi, kolusi da nepotisme. Pornografi marak berkembang sebagai makanan masyarakat, kekacauan, kerusuhan da kriminalitas bukan menjadi berita asing lagi.
Penyakit-penyakit masyarkat berkembang sedemikian cepat tanpa dapat dibendung, dimana media cetak maupun media elektronik sebagai motivator utamanya, padahal akan hancurlah suatu bangsa yang tidak memperhatikan aspek-aspek moral.
Disinilah diharapkan peranan dari para da'i untuk berlomba-lomba mengadakan perbaikan moral masyarakat.
4. tantangan dalam bidang pendidikan
Pendidikan kaum muslimin selama ini masih belum benar-benar diangap sukses membawa kemajuan bidang spiritual maupun bidang ilmu dan tehnologi. Hal tersebut menyebabkan kaum muslimin memiliki peradaban yang terkebelakang.
Islamisasi sains yang didengungkan oleh beberapa pemikir muslim beberpa tahun lalu masih belum mendapat sambutan yang memadai dalam realitanya, masih dianggap sebagai ide-ide yang abstrak untuk dilaksanakan, walaupun olehh perguruan-perguruan tinggi yang berlebel Islam, oleh sebab itu penelitian dalam bidang pendidikan harus segera digalakkan sebagai upaya da'wah nyata dalam bidang pendidikan.
5. tantangan dalamm bidang budaya
Infiltrasi budaya asing demikian genar merasuki sendi-sendi kehidupan maslim dalam semua dimensi kehidupan. Ini dapat dilihat dari produk-produk budaya yang banjir berbau pornografi dan kekerasan. Norma pergaulan di masyarakat telah tidak lagi memakai norma-norma Islam yang sakral. Budaya –budaya asing diambil dan dijadikan acuan norma pergaulan masyrakat. Tantangan bagi dakwah Islam untuk melahirkan budaya-budaya baru yang bersifat islamis namun deka dihati masyarakat, untuk menggantikan budaya-budaya asing yang terlanjur telah berurat, berakar dalam suara dan sastra-sastra yang bersifat fksi maupun historis untuk memasukkan nila-nilai Islam dalam berbagai dimensi kehidupan.
b. bidang ekstern
Masyarakat adalah maerupakan hal yang sangat penting dalam Islam. Tanpa masyarakat, ajaran-ajaran Islam tak akn pernah bisa direalisasikan.
Menrut Fachry Ali "konsep masyarakat dalam Islam adalah suatu islamic polity atau masyarakat politik islam karena di dalamnya sistem-sistem ajaran atau dimensi lain dari ajaran Islam bisa direalisasikan".
Logika theologis tentang konsep masyarakat yang semacam ini adalah mendorong ummatnya membentuk masyarakat tersendiri, berdasarkan ajaran atau sistem nilai tersendiri pula. Dengan demikian, masyrakat merupakan obsesi bagi Ilsam, sebab masyarakat mmerupakan sesuatu wadah yang didalamnya para penganutnya bisa merealisasikan tuntutan-tuntutsn Allah di Muka bumi.
Memandang Islam dar perspektif ini akan memudahkan kita untuk mengkaitka bagaimana dominasi struktural yang dilakukan oleh bangsa asing, sungguh merupakan tantangan yang srius dalam bidang dkawah Islam.
Setelah perang kedua kapitalisme sebagai suatu ideologi dan sistem ekonomi berkembang sedemikian pesat, dan menimbulkan monopoli dalam berbagai bidang sebagaimana yang disitir oleh Fachry Ali dari Gunnati lake "kapitalisme sebagai inti kebudayaan dan peradaban barat telah menjadikan barat sebagai pusat-pusat penyebaran kebudayaan keseluruh dunia". Hal ini bukan saja telah menjadikan barat dominan atas masyarakat atau negara-negara lain, melainkan juga telah menghilangkan diferensiasi kultural dari masing-masing negara dan masyrakat.
Gejala inilah yang disebut dengan dominacy system yaitu suatu sistem yang mendominasi sistem sistem lain.Memudarnya peran agama dalam masyarakat jelaslah merupakan dampak dari dominasi ini.Ciri utama dari dominasi ini adalah adanya kepercayaan besar terhadap ilmu pengetahuan sebagai dasar untuk mengatur dan mengembangkan masyarakat , sehingga ilmu pengetahuan menjadi " kekuatan ruhaniah baru" yang menata masyarakat. Usaha sadar dan sistimatis untuk mengalihkan peran dan fungsi agama kepada idiologi ilmu pengetahuan ini, maka peran dan fungsi agama semakin menyusut, akhirnya agamalah yang justru mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan technology, bahkan memberi legitimasi atasnya.
Meluasnya pengaruh pemikiran pemikiran , idiologi dan sistem kehidupan barat terutama sistem dan kepentingan ekonominya telah menyingkirkan peranan dan pengaruh agaa di dalam masyarakat , yang didukung oleh elit politik di dalam negara negara tersebut. Proses adopsiteori atau model pembangunan disemua negara berkembang adalah proses sekularisasi.
Sekularisasi global yang telah berlangsung selama beberapa ratus tahun telah berhasil menstrukturkan perkembangan dunia dalam dominasi westernisasi yang telah menawarkan sitem ekonomi , politik, ilmu pengetahuan, tehnologi, kebudayaan dan sosial yang sedemikian rupa dan menyeluruh, hingga hampir tak ada bagian dunia yang tak dipengaruhinya.
Jebakan kapitalisme internasional tersebut diatas , memberikan pengaruh yang cukup besar pula terhadap dinamika internal dunia islam , bahkan telah menimbulkan konflik konflik tersendiri yang menjadi tantangan besar dari dakwah islam.
MACAM MACAM DAKWAH
Menghadapi tantangan yang demikian besar , maka para insan dakwah harus bersungguh sungguh untuk merealisasikan pesan pesan alqur'an dibumi ini dengan bebagai jalan dan sisi sisi kehidupan .
bentuk bentuk dakwah yang dikenal selama ini adalah sebagai berikut:
1. dakwah siyasah/politik
anggapan sebagian masyarakat bahwa islam tidak mengajarkan sistem politik adalah kesalahan besar , jika kita melihat sejarah Rasulullah , setelah hijrah maka hal yang mula mula dilakukan oleh Rasulullah adalah mendirikan " madinatul Munawwarah" dimana beliau langsung menjadi kepala Negaranya.Dengan demikian islam sangat berkepentingan untuk membangun, membentuk dan mendukung pemerintahan yang islami yang komitment pada kebenaran dan keadilan sehingga terbentuk suatu sistem kekuasaan Ketuhanan yang berfihak kepada rakyat kecil , keadilan dan kesejahteraan masyarakat , selain itu juga selalu mengontrol dan meluruskan pemerintahanserta mengadakan reformasi pada semua unit unit kekuasaan dan birokrasi agar ercapai pemerintahan yang adil , yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat sesuai dengan hadist Rasulullah SAW:
" Sesungguhnya sebesar besarnya jihad ialah memperkatakan suatu kalimat yang adil kepada pemerintah yang dholim".
2.Dakwah dengan Harta/ekonomi
Para orang mukminin berkewajiban untuk menafkahkan hartanya di jalan Allah untuk menunjang perjuangan. Dakwah dengan harta dipergunakan untuk menghidupkan sistem ekonomi Islam semacam bank muamalat, koperasi syariah, BMT dan mendirikan lembaga baitul maal yang dapat memberi pertolongan kepada siapa saja masyarakat muslim yang membutuhkannya agar tidak terjebak kepada kekafiran.
3. Dakwah dengan lisan dan tulisan
Dakwah dengan lisan, tulisan, melalui media cetak maupun media elektronik merupakan hal yang sangat penting sebab dalam era globalisasi saat ini siapa yang menguasai informasi itulah yang menguasai dunia.
4. Dakwah dengan pendidikan dan pengajaran
penyebaran ilmu merupakan hal yang paling penting dalam Islam. sampai-sampai rasul menyuruh untuk belajar ke negeri Cina. Suatu simbol negara maju pada waktu itu. perubahan pola pikir, peradaban dan budaya hanya dapat dilakukan dengan pendidikan dan pengajaran yang terstruktur baik berupa pesantren, sekolah, perguruan tinggi dan sebagainya. segala sesuatu aktivitas pendidikan yang mengandung unsur-unsur dakwah di dalamnya.
5. Dakwah dengan kekuasaan
setip orang mukmin wajib mempergunakan kekuasaan yang berada di tangannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kearah kebaikan dan tidak membiarkan penyelewengan merajalela di daerah kekuasaannya. sesuai dengan hadist Rasul:
"siapa diantara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya (kekuasaannya) maka jika dia tidak mampu hendaklah dengan lidahnya dan jika tidak mampu hendaklah dengan hatinya (dia) dan ini adalah selemah-lemahnya iman.
F. Strategi Dakwah
ketika perubahan sosio kultural semakin kompleks maka dakwah Islam dihadapkan deg ngan keharusan memberikan jawaban yang jelas. untuk itu keseluruhan sistem dan strategi dakwah ahrus ditinjau kembali baik efektivitas, efesiensi maupun jangkauan penanganan masalah yang dihadapi.
Menurut Muhammad Al Ghozali ada tiga tahapan dakwah yaitu:
1. Menyadarkan pikiran; yang berarti pembersihan kerangka filosofi yang paling dasar dari sistem sosial dan kepercayaan yang musyrik.
2. Menumbuhkan keyakinan yang berarti menjadikan aqidah sebagai landasan filosofi masyarakat.
3. Membangun sistem organisasi yang berarti membangun sistem kehidupan yang berlandaskan Islam.
Sedangkan menurut Amrullah Achmad da'wah harus memiliki beberpa fungsi antara lain:
a. Mengubah lingkungan ; dengan meletakkan dasar filsafat eksistensi masyarakat.
b. Menanamkan nilai; keadilan, persamaan, persatuan, perdamaian, kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
c. Membebaskan individu dan masyarakat dari sistem kehidupan yang dzolim, menuju kehidupan yang adil.
d. Memberi kritik sosial atas penyimpangan yang berlaku
e. Meletakkan Islam sebagai inti penggerak jalannya sejarah.
f. Memberi orientasi keislaman kegiatan ilmiah dan teknologi
g. Merealisir sistem budaya yang berakar pada dimensi spiritual.
h. Menyadarkan masyarakat untuk menegakkan hukum
i. Mengintegrasikan kelompok-kelompok kecil menjadi satu kesatuan ummat.
j. Merealisir keadilan dalam bidang ekonomi
k. Memberi kerangka dasar keselarasan hubungan manusia dengan alam lingkungannya.
G. Sasaran Dakwah
pada dasarnya seluruh organ masyarakat menjadi sasaran dakwah Islam dengan penekanan yang berbeda-beda misalnya baik dari kalangan santri birokrat, teknokrat dan lain-lain.
Menurut Drs. Djanalis Djanaid, ada kelompok masyarakat ditinjau dari segi keagamaan yaitu:
1. Kelompok Santri
2. Kelompok Sempalan
3. Golongan non Islam abangan
4. Golongan non Islam
Semua mereka ini dapat menjadi sasaran dakwah dengan memperhatikan kecendrungan masing-masing kelompok.
H. Karakter Insan Dakwah
Abul A'la Almaududi memberikan beberapa syarat bagi para pendakwah jika ingin berhasil yaitu:
a. Mempunyai kefahaman Islam yang benar
b. memiliki keimanan yangteguh terhadap Islam
c. memiliki kepribadian yang baik
d. Mengambil Islam sebagai Tujuan hidup
Al Qur'an juga memberikan petunjuk bagi para juru dakwah sebagaimana tercantum dalam Surat Al Muddatsir ayat 1-7
1. Hai orang yang berselimut, 2. bangulah, lalu berilah peringatan!, 3. dan Tuhanmu agungkanlah!, 4. dan pakaianmu bersihkanlah !, 5. dan perbuatan dosa jauhilah!, 6. dan janganlah kam memberi (dengan maksud) memperolaeh (balasan) yang lebih banyak, 7. dan untuk memenuhi perintah tuhanmu bersabarlah!.
A. PENDAHULUAN
Perubahan sosial di Indonesia terus berlangsung sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, bersamaan dengan hal tersebut agama-agama dan idiologi lain mulai menampakkan kegiatannya dengan memberkan pelayanan yang konkrit kepada masyarakat, sehingga masalah yang dihadapi da'wah Islam semakin komplek bertan dengan berbagai permasalahan sosial, politik, ekonomi, pendidikan, science dan teknologi.
Dengan munculnya kenyataan sosio kultural tersebut, harus menimbulkan kesadaran baru di kalangan pemeluk Islam untuk lebih mensistematiskan dakwahnya dalam berbagai bidang kehidupan, agar dakwah Islam dapat berkembang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman. Dampak perubahan sosio kultural yang terjadi menyentuh angsung lembaga atau organisasi dakwah yang ditandai dengan ketidakmampuannya melihat masalah secara jelas, tema dakwah yang itu-itu saja sudah mulai kehilangan relevansinya, sedangkan model dakwah yang ada sudah tak dapat digunakan untuk meihat dan memecahkan masalah yang semakin rumit.
Permasalahn fundamental yang dihadapi oleh dakwah Islam di Indonesia adalah tidak adanya perencanaan kerangka dakwah yang disusun secara sistematis dan utuh untuk merealisasikan Islam dalam semua datarn kehidupan, dimana dakwah Islam yang dilakukan oleh lembaga apapun masih bersifat sampingandan sambil lalu.
Dalam rangka merealisir fungsi kekahlifahan maka upaya dakwah yang merupakan preoses aktualisasi iman memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dan terorganisir secara rapi. Proses ini merupakan suatu peruabahan dari sistem merasa, berfikir, bersikap dan bertindak individu dan masyarakat menuju pembangunan dan penciptaan realitas sistem baru yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kebenaran, perdamaian, keindahan, kebaikan dan lain sebagaiya yang disebut sebagai realitas islami.
Para insan dakwah harus hadir sebagai pewaris nabi untuk memperbaiki dan mengubah kenyataan sistem kehidupan yan dzalim, dimna masyrajat telah membisu untuk menytakan kebenaran.
B. PENGERTIAN DAKWAH
Ada beberapa definisi yang diberikan oleh para pakar tentang dakwah antara lain:
a. menuru KH. M. Isa Anshori dalam bukunya "Mujahid Dakwa", dakwah iskamiyah berarti menyampaikan seruan Islam, mengajak dan memanggil ummat manusia agar menerima dan mmepercayai keyakinan dan pandangan hidup Islam
b. Menurut Amrullah Achmad dalam bukunya "dakwah Idlam dan Perubahan Sosial", dakwah merupakan aktualisasi iman (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kenasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap bertindak manusia pada datarn kenyataan individual dan sosio kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalamsemua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.
Dari kedua definisi di atas dapat difahami bahwa eksistensi dakwah Isla senantiasa bersentuhan dan bergelut dengan realitas yang mengitariny apalagi dalam suatu kondisi dimana masyarakat dan negara berada pada suatu masa transisi yang sangat sulit unuk memasuki persaiang ketat era globalisasi yang siap melindas siapapun yang tidak siap.
Dakwah yang berarti tabligh/ penyaiaran atau penerangan agama mengandung penegertian yang sempit dan marginal. Dakwah yang sebenarnya adalah semua usaha untuk merelaisir ajaran Islam dalam semua segi kehidupan manusia. Dalam kerangka berfikir ini maak kegiatan tabligh adalah merupakan bagian dari dakwah Islam. Jika dakwah diartikan hanya sebagai tabligh saja, maka dapat dipastiakn Islam Hnaya akan memasuki wilayah pinggiran saja dari sistem kepribadian dan sosial, sebab budaya dakwah oral (verbal) tidak mampu memberikan jawaban konkrit atas permaslahan yang dihadapi ummat manusia.
C. KEWAJIBAN DAKWAH
Ketika perubahan sosial kultural semakin kompleks yang berarti maslah kemanusiaan semakin meluas, dakwah Islam dihadapkan dengan keharusan memberikan jawaban yang jelas menyangkut kepentingan manusia dalam berbagai segi kehidupan, oleh ebab itu perintah dakwah ditujukan kepada siapapunyang menjadi bagian dari ummat Islam, sebagaiamana tersebut dalam surat Ali Imran ayat 104 yan berbunyi
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (104)
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. ) Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Selain itu dalam Al qur'an banyak ayat-ayat yang mewajibkan berdakwah bagi laki-laki muslim dan wanita-wanita muslimah diantaranya disebutkan dalam surat At Taubah ayat 71 yang berbunyi
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (71)
Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mung-kar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Ra-sul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaper-kasa, Mahabijaksana.
Pesan-pesan senada dapat dijumpai pula dalam surat Ali Imran ayat 104, 110, AnNahal ayt 125 dan Attaubah ayat 112.
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dakwah dalam arti yang luas adalah kewajiban yang harus dipikul oleh tiap-tiap muslim dan muslimah. Tidak boleh seorang muslim dan muslimah menghindar darinya karena dakwah amar makruf dan nahi munkar merupakan syarat mutlak dari keselamatan dan kesempurnaan masyarakat, karena uitu dakwah bukan monopoli tugas dari para ulama atau cendikiawan saja tapi merupkan kewajiban seluruh insan yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sebagaimana hadist Rasul yang berbunyi:
Sampaikanlah apa-apa yang dariku walaupun hanya satu ayat."
D. DAKWAH DAN APLIKASINYA
Masyarakat modern termasuk Indonesia Ditandai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, industrialisasi, birokratisasi dan pragmatisme. Kemajuan ilmu dan teknologi mempunyai implikasi sosial yang luas, rasionalisasi dan sekularisasi merupakan dampak yang wajar. Dengan ini berarti nilai-nilai agama, etika, moral, estetika cenderung unuk tunduk kepada tuntutan-tuntutan rasionalisasi dan sekularisasi, hal ini menyebabkan para insan dakwah harus berfikir keras untuk menciptakan suatu iklim dakwah yang berimbang.
Industrialisasi menuntut terjadinya efisiensi dalam segala bidang, sehingga terjadilah otomatisasi dalam kehidupan sosial. Siapapun yang menggunakanmedia massa baik berupa eletronik, cetak dan sebagainya mereka itulah secara otomatis akan mempengaruhi cara bertindak, bersikap dan merasa masyarakat. Jika dakwah Islam tidak menggunakanmedia-media terseut maka secara otomatis islam sebagai suatu sistem hidup tidak akan dianut secara meluas oleh masyarakat.
Birokratisasi terjadi disemua sektor kehidupan termasuk pendidikan, sosial, kesehatan dan sebagainya, orang akan diasingkan dari masyarakat jika tidak memenuhi syarat-syarat masyarakat birokratis. Dakwah yang memiliki jaringan birokrasi perlahan-lahan akan mati danditinggalkan dengan merana.
Pragmatisme mendrong orang hanya mementingkan kegunaan sesuatu dan bukan maknanya, nillai-nilai dianggap bermanfaat hanya jika memberikan kegunaan material bagi manusia, jika dakwah Islam tidak bersifat pragmatis maka sedikit demi sedikit ia akan ditinggalkan dan dipinggirkan.
Oleh sebab itu memasuki milenium tiga denga arus globalisasinya yang kental dengan dominasi ekonomi, politik dan penetrasi kebudayaan menyebabkan para da'i tak dapat tinggal diam berpangku tangan. Beberapa tantangan yang nampak nyata adalah:
a. Bidang Intern
1. Tantangan dalam bidang aqidah
Lemahnya aqidah ummat menyebabkan mundurnya Islam secara keseluruhan, Islam difahami secara sepotong-potong, bukan denga pemahaman yang kaffah (2: 208), menyebabkan banyak dari dimensi-dimnsi Islam yan ditinggalkan. Islam dianggap hanya sebagi ajaran ritual, tidak memiliki konsep tentang ekonomi, hukum, pendidikan, seni dan kebudayaan. Memahami Islam secara demikian, jelas mengecilkan arti Islam itu sendiri sebagai suatu ajaran yang lengkap dan sempurna mengenai berbagai bidang kehidupan.
Demikian pula jauhnya kaum musliman dari pemahaman Al Qur'an dan AsSunnah yan autentik punya peran yang besar dalam proses pendangkalan aqidah Islam, sebab generasi sahabat Rasul yang dibei gelar oleh Allah dega ummat yan terbaik dididik dan dibina langsung oleh Al Qur'an, hingga merubah keseluruhan aqidah dan prilaku jahiliyah mereka.
Inilah tantangan dakwah yang berat, bagaimana setiap orang yang mengaku muslim dapat mengadakan pengkajian Ilsam, dan mempertebal imannya dengan egaruh bacaan Al Qur'an. Keroposnya aqidah ummat menyebabkan ummat Islam sebagai suatu bangsa dipermainkan oleh bangsa lain secara semena-mena.
2. tantangan dalam bidang ukhuwah
Ukhuwa islamiyah adalah suatu istilah yang menunjukkan persaudraan antara sesama muslim diseluruh dunia tanpa melihat perbedaan warna kulit, suku, bangsa, bahsa dan kewarganegaraan. Persaudaraan tersebut diikat atas dasar kesamaan dalam bidang aqidah islam. Seharusnya ikatan keimanan ini jauh lebih kokoh dan abadi dibandingkan denga ikatan primordial lainnya, bahkan jau lebih kuat dibandingkan dengan ikatan sedarah sekalipun. Namun, dalam kenyataan banyak terdapat firqah-firqah/ kelompok-kelompok dalam Islam yang masing-masing mengkaliam kelompoknya sebagai satu-satunya kebenaran, sehingga sangat sering kita menemui golongna Islam satunga mengklaim kelompok lainnya lewat media cetak maupun elektronik tanpa berusaha untuk meneliti pemikiran-pemikirannya atau bertabayyun apakah mereka masih berada dalam koridor keislaman ataukah tidak. Padahal jalan untuk mencapai kejayaan dan kemengan Islam itu beragam asalkan selalu masih dalam koridor ketuhanan.
Keterpecahan dalam bidang ukhuwah ini menyebabkan ketepurukan ummat Islam, sehingga mereka tak mempunyai pemimipn yang dapat menyatukan langkah-langkah mereka. Disinilah tantangan bagi insan dakwah untuk selalu menyuarakan dan menggalang persatuan demi terealisasinya ajaran-ajaran Islam yang rahmatan lil alamin bagi ummat semesta alam.
3. tantangan dalam bidang moral/ akhlaq
Dekadensi moral telah terjadi dihampir seluru dimensi kehidupan masyarakat, menyentuh lapisan bawah, dan lapisan atas masyarkat. Akhlaq dan moral Islam telah ditendan dari kehidupan sehari-hari menyebbakan munculnya berbagi penyakit masyarakat berupa korupsi, kolusi da nepotisme. Pornografi marak berkembang sebagai makanan masyarakat, kekacauan, kerusuhan da kriminalitas bukan menjadi berita asing lagi.
Penyakit-penyakit masyarkat berkembang sedemikian cepat tanpa dapat dibendung, dimana media cetak maupun media elektronik sebagai motivator utamanya, padahal akan hancurlah suatu bangsa yang tidak memperhatikan aspek-aspek moral.
Disinilah diharapkan peranan dari para da'i untuk berlomba-lomba mengadakan perbaikan moral masyarakat.
4. tantangan dalam bidang pendidikan
Pendidikan kaum muslimin selama ini masih belum benar-benar diangap sukses membawa kemajuan bidang spiritual maupun bidang ilmu dan tehnologi. Hal tersebut menyebabkan kaum muslimin memiliki peradaban yang terkebelakang.
Islamisasi sains yang didengungkan oleh beberapa pemikir muslim beberpa tahun lalu masih belum mendapat sambutan yang memadai dalam realitanya, masih dianggap sebagai ide-ide yang abstrak untuk dilaksanakan, walaupun olehh perguruan-perguruan tinggi yang berlebel Islam, oleh sebab itu penelitian dalam bidang pendidikan harus segera digalakkan sebagai upaya da'wah nyata dalam bidang pendidikan.
5. tantangan dalamm bidang budaya
Infiltrasi budaya asing demikian genar merasuki sendi-sendi kehidupan maslim dalam semua dimensi kehidupan. Ini dapat dilihat dari produk-produk budaya yang banjir berbau pornografi dan kekerasan. Norma pergaulan di masyarakat telah tidak lagi memakai norma-norma Islam yang sakral. Budaya –budaya asing diambil dan dijadikan acuan norma pergaulan masyrakat. Tantangan bagi dakwah Islam untuk melahirkan budaya-budaya baru yang bersifat islamis namun deka dihati masyarakat, untuk menggantikan budaya-budaya asing yang terlanjur telah berurat, berakar dalam suara dan sastra-sastra yang bersifat fksi maupun historis untuk memasukkan nila-nilai Islam dalam berbagai dimensi kehidupan.
b. bidang ekstern
Masyarakat adalah maerupakan hal yang sangat penting dalam Islam. Tanpa masyarakat, ajaran-ajaran Islam tak akn pernah bisa direalisasikan.
Menrut Fachry Ali "konsep masyarakat dalam Islam adalah suatu islamic polity atau masyarakat politik islam karena di dalamnya sistem-sistem ajaran atau dimensi lain dari ajaran Islam bisa direalisasikan".
Logika theologis tentang konsep masyarakat yang semacam ini adalah mendorong ummatnya membentuk masyarakat tersendiri, berdasarkan ajaran atau sistem nilai tersendiri pula. Dengan demikian, masyrakat merupakan obsesi bagi Ilsam, sebab masyarakat mmerupakan sesuatu wadah yang didalamnya para penganutnya bisa merealisasikan tuntutan-tuntutsn Allah di Muka bumi.
Memandang Islam dar perspektif ini akan memudahkan kita untuk mengkaitka bagaimana dominasi struktural yang dilakukan oleh bangsa asing, sungguh merupakan tantangan yang srius dalam bidang dkawah Islam.
Setelah perang kedua kapitalisme sebagai suatu ideologi dan sistem ekonomi berkembang sedemikian pesat, dan menimbulkan monopoli dalam berbagai bidang sebagaimana yang disitir oleh Fachry Ali dari Gunnati lake "kapitalisme sebagai inti kebudayaan dan peradaban barat telah menjadikan barat sebagai pusat-pusat penyebaran kebudayaan keseluruh dunia". Hal ini bukan saja telah menjadikan barat dominan atas masyarakat atau negara-negara lain, melainkan juga telah menghilangkan diferensiasi kultural dari masing-masing negara dan masyrakat.
Gejala inilah yang disebut dengan dominacy system yaitu suatu sistem yang mendominasi sistem sistem lain.Memudarnya peran agama dalam masyarakat jelaslah merupakan dampak dari dominasi ini.Ciri utama dari dominasi ini adalah adanya kepercayaan besar terhadap ilmu pengetahuan sebagai dasar untuk mengatur dan mengembangkan masyarakat , sehingga ilmu pengetahuan menjadi " kekuatan ruhaniah baru" yang menata masyarakat. Usaha sadar dan sistimatis untuk mengalihkan peran dan fungsi agama kepada idiologi ilmu pengetahuan ini, maka peran dan fungsi agama semakin menyusut, akhirnya agamalah yang justru mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan technology, bahkan memberi legitimasi atasnya.
Meluasnya pengaruh pemikiran pemikiran , idiologi dan sistem kehidupan barat terutama sistem dan kepentingan ekonominya telah menyingkirkan peranan dan pengaruh agaa di dalam masyarakat , yang didukung oleh elit politik di dalam negara negara tersebut. Proses adopsiteori atau model pembangunan disemua negara berkembang adalah proses sekularisasi.
Sekularisasi global yang telah berlangsung selama beberapa ratus tahun telah berhasil menstrukturkan perkembangan dunia dalam dominasi westernisasi yang telah menawarkan sitem ekonomi , politik, ilmu pengetahuan, tehnologi, kebudayaan dan sosial yang sedemikian rupa dan menyeluruh, hingga hampir tak ada bagian dunia yang tak dipengaruhinya.
Jebakan kapitalisme internasional tersebut diatas , memberikan pengaruh yang cukup besar pula terhadap dinamika internal dunia islam , bahkan telah menimbulkan konflik konflik tersendiri yang menjadi tantangan besar dari dakwah islam.
MACAM MACAM DAKWAH
Menghadapi tantangan yang demikian besar , maka para insan dakwah harus bersungguh sungguh untuk merealisasikan pesan pesan alqur'an dibumi ini dengan bebagai jalan dan sisi sisi kehidupan .
bentuk bentuk dakwah yang dikenal selama ini adalah sebagai berikut:
1. dakwah siyasah/politik
anggapan sebagian masyarakat bahwa islam tidak mengajarkan sistem politik adalah kesalahan besar , jika kita melihat sejarah Rasulullah , setelah hijrah maka hal yang mula mula dilakukan oleh Rasulullah adalah mendirikan " madinatul Munawwarah" dimana beliau langsung menjadi kepala Negaranya.Dengan demikian islam sangat berkepentingan untuk membangun, membentuk dan mendukung pemerintahan yang islami yang komitment pada kebenaran dan keadilan sehingga terbentuk suatu sistem kekuasaan Ketuhanan yang berfihak kepada rakyat kecil , keadilan dan kesejahteraan masyarakat , selain itu juga selalu mengontrol dan meluruskan pemerintahanserta mengadakan reformasi pada semua unit unit kekuasaan dan birokrasi agar ercapai pemerintahan yang adil , yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat sesuai dengan hadist Rasulullah SAW:
" Sesungguhnya sebesar besarnya jihad ialah memperkatakan suatu kalimat yang adil kepada pemerintah yang dholim".
2.Dakwah dengan Harta/ekonomi
Para orang mukminin berkewajiban untuk menafkahkan hartanya di jalan Allah untuk menunjang perjuangan. Dakwah dengan harta dipergunakan untuk menghidupkan sistem ekonomi Islam semacam bank muamalat, koperasi syariah, BMT dan mendirikan lembaga baitul maal yang dapat memberi pertolongan kepada siapa saja masyarakat muslim yang membutuhkannya agar tidak terjebak kepada kekafiran.
3. Dakwah dengan lisan dan tulisan
Dakwah dengan lisan, tulisan, melalui media cetak maupun media elektronik merupakan hal yang sangat penting sebab dalam era globalisasi saat ini siapa yang menguasai informasi itulah yang menguasai dunia.
4. Dakwah dengan pendidikan dan pengajaran
penyebaran ilmu merupakan hal yang paling penting dalam Islam. sampai-sampai rasul menyuruh untuk belajar ke negeri Cina. Suatu simbol negara maju pada waktu itu. perubahan pola pikir, peradaban dan budaya hanya dapat dilakukan dengan pendidikan dan pengajaran yang terstruktur baik berupa pesantren, sekolah, perguruan tinggi dan sebagainya. segala sesuatu aktivitas pendidikan yang mengandung unsur-unsur dakwah di dalamnya.
5. Dakwah dengan kekuasaan
setip orang mukmin wajib mempergunakan kekuasaan yang berada di tangannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kearah kebaikan dan tidak membiarkan penyelewengan merajalela di daerah kekuasaannya. sesuai dengan hadist Rasul:
"siapa diantara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya (kekuasaannya) maka jika dia tidak mampu hendaklah dengan lidahnya dan jika tidak mampu hendaklah dengan hatinya (dia) dan ini adalah selemah-lemahnya iman.
F. Strategi Dakwah
ketika perubahan sosio kultural semakin kompleks maka dakwah Islam dihadapkan deg ngan keharusan memberikan jawaban yang jelas. untuk itu keseluruhan sistem dan strategi dakwah ahrus ditinjau kembali baik efektivitas, efesiensi maupun jangkauan penanganan masalah yang dihadapi.
Menurut Muhammad Al Ghozali ada tiga tahapan dakwah yaitu:
1. Menyadarkan pikiran; yang berarti pembersihan kerangka filosofi yang paling dasar dari sistem sosial dan kepercayaan yang musyrik.
2. Menumbuhkan keyakinan yang berarti menjadikan aqidah sebagai landasan filosofi masyarakat.
3. Membangun sistem organisasi yang berarti membangun sistem kehidupan yang berlandaskan Islam.
Sedangkan menurut Amrullah Achmad da'wah harus memiliki beberpa fungsi antara lain:
a. Mengubah lingkungan ; dengan meletakkan dasar filsafat eksistensi masyarakat.
b. Menanamkan nilai; keadilan, persamaan, persatuan, perdamaian, kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
c. Membebaskan individu dan masyarakat dari sistem kehidupan yang dzolim, menuju kehidupan yang adil.
d. Memberi kritik sosial atas penyimpangan yang berlaku
e. Meletakkan Islam sebagai inti penggerak jalannya sejarah.
f. Memberi orientasi keislaman kegiatan ilmiah dan teknologi
g. Merealisir sistem budaya yang berakar pada dimensi spiritual.
h. Menyadarkan masyarakat untuk menegakkan hukum
i. Mengintegrasikan kelompok-kelompok kecil menjadi satu kesatuan ummat.
j. Merealisir keadilan dalam bidang ekonomi
k. Memberi kerangka dasar keselarasan hubungan manusia dengan alam lingkungannya.
G. Sasaran Dakwah
pada dasarnya seluruh organ masyarakat menjadi sasaran dakwah Islam dengan penekanan yang berbeda-beda misalnya baik dari kalangan santri birokrat, teknokrat dan lain-lain.
Menurut Drs. Djanalis Djanaid, ada kelompok masyarakat ditinjau dari segi keagamaan yaitu:
1. Kelompok Santri
2. Kelompok Sempalan
3. Golongan non Islam abangan
4. Golongan non Islam
Semua mereka ini dapat menjadi sasaran dakwah dengan memperhatikan kecendrungan masing-masing kelompok.
H. Karakter Insan Dakwah
Abul A'la Almaududi memberikan beberapa syarat bagi para pendakwah jika ingin berhasil yaitu:
a. Mempunyai kefahaman Islam yang benar
b. memiliki keimanan yangteguh terhadap Islam
c. memiliki kepribadian yang baik
d. Mengambil Islam sebagai Tujuan hidup
Al Qur'an juga memberikan petunjuk bagi para juru dakwah sebagaimana tercantum dalam Surat Al Muddatsir ayat 1-7
1. Hai orang yang berselimut, 2. bangulah, lalu berilah peringatan!, 3. dan Tuhanmu agungkanlah!, 4. dan pakaianmu bersihkanlah !, 5. dan perbuatan dosa jauhilah!, 6. dan janganlah kam memberi (dengan maksud) memperolaeh (balasan) yang lebih banyak, 7. dan untuk memenuhi perintah tuhanmu bersabarlah!.
0 komentar:
Posting Komentar