Perpindahan alamat domain ke www.firdaus-malang.or.id

Terihitung mulai 31 Desember 2014, alamat kami pindah ke http://www.firdaus-malang.or.id/.
Oleh karena itu, seluruh konten yang ada dalam blog ini sudah kami ekspor ke alamat tersebut dan kemungkinan blog ini tidak akan kami update kembali.
Terima kasih.

Formulir Pendaftaran

TAK ADA JALAN UNTUK MAKSIAT


TAK ADA JALAN UNTUK MAKSIAT

Ibrahim bin Adham bercerita bahwa ia pernah didatangi seorang lelaki
“Wahai Abu Ishak (Ibrahim – pent)! Saya seorang yang banyak berdosa, seorang yang dzalim. Sudikah kiranya Tuan mengajari saya hidup zuhud, agar Allah menerangi jalan saya dan melembuutkan hati saya yang kesat ini.”
Ibrahim bin adham menjawab, “ Kalau kau dapat memegang teguh enam perkara berikkut ini niscaya  engkau akan selamat.”
“Apa itu?” tanyanya.
“Pertama, bila engkau hendak bermaksiat, janganlah engkau memakan rizki Allah.”
“Jika diseluruh penjuru bumi ini, baik di barat maupun di timur, di darat maupun di laut, di kebun maupun di gunung-gunung, ada rizkiAllah maka dari mana aku makan?” kata lelaki itu
“Wahai Saudaraku, pantaskah engkau memakan rizki Allah, sementara engkau melanggar peraturan-Nya?”
“Tidak, demi Allah! Lalu, apa yang kedua?”
“Kedua, bila engkau bermaksiat kepada Allah,  janganlah engkau tingal di negeri-Nya!”
Lelaki itu menukas, “Tuan Ibrahim, demi Allah yang kedua ini lebih berat. Bukankah bumi ini milik-Nya? Kalau demikian halnya, dimana aku harus tinggal?”
“Patutkah engkau makan rizki Allah dan tinggal di bumi-Nya padahal engkau melakukan maksiat kepada-Nya”
“Tidak, Tuan Guru!”
“Ketiga, jika engkau henndak berbuat maksiat, janganlah engkau melupakan Allah yang Maha Mellihat dan beranggapan bahwa Dia lalai kepadamu!”
“Tuan Guru, bagaimana mungkin bisa begitu, padahal Allah Maha Mengetahui segala rahasia dan melihat setiap hati nurani”
“Layaknya engkau memikmati rizki-Nya, tinggal di bumi-Nya dan maksiat kepada-Nya, sedangkan Allah melihat dan mengawasimu?”
“Tentu saja tidak, Wahai Tuan Guru. Lantas apa yang keempat?”
“Apabila datang  kepadamu malaikat maut hendak mencabut nyawamu,maka katakana kepada-Nya , Tunggulah dulu, aku akan bertobat.” Lelaki itu menjawab,” Tuan Guru, itu tidak mungkin dan ia tidak mungkin akan mengabulkkan permintaanku.”
Ibrahim bertutur,”Kalau engkau sadar bahwa engkau tak mungkin mampu menolak keinginannya, amak tentu ia akan dating kepadamu kapan saja, mungkin sebelum engkau bertobat.”
“benar ucapanmu! Sekarang, apa yang kelima?”
“Kelima, bila datang Munkar dan Nakir kepadamu, lawanlah kedua malaikat itu dengan seluruh kekuatanmu, bila kamu mampu.
”tidak mungkin, mustahil Tuan.” Kata lelaki itu.
Ibrahim bin Adham kemudian melanjutkan, “Keenam, bila esok engkau berada di sisi Allah SWT dan menyuruhmu masuk neraka, katakanlah : Ya Allah, aku tidak bersedia.”
“Wahai Tuan Guru, cukuplah. Cukuplah nasihatmu! “ jawab lelaki itu dan ia pun pergi

Bumi Dilihat dari Luar Angkasa


Tadabbur Ayat Kursi (QS. Al Baqarah [2]: 255)

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ

255 اَللهُ لاَ اِلهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُج

255. Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya

لاَ تَأْخُذُه سِنَةٌ وَّلاَ نَوْمٌ قلى

Tidak menimpanya kantuk dan tidak pula tidur

لَه مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى اْلاَرْضِ قلى

Kepunyaan-Nya apa-apa yang di lanfit dan apa-apa yang di bumi

مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَه اِلاَّ بِاِذْنِه قلى

Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya.

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْج

Dia mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka

وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِه اِلاَّ بِمَا شَاءَج

Dan mereka tidak mengetahui sesuatupun dari ilmu Allah kecuali apa- apa yang Allah  kehendaki

وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَاْلاَرْضَج

Luas singgasana-Nya meliputi langit dan bumi.

وَلاَ يَئُوْدُه حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ. 

Dan Allah tidak berat memelihara keduanya

dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Perkasa

256 لاَ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ج

256. Tidak ada paksaan dalam agama (Islam);

sungguh petunjuk itu telah jelas dari kesesatan.

فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِاللهِ

Maka barang siapa yang kafir  kepada syaithan dan beriman kepada Allah,

فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لاَ انْفِصَامَ لَهَاقلى

Maka sungguh ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat

yang tidak akan putus

وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ.

Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

 257) اَللهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ امَنُوْا

257. Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman,

يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِقلى

Dia  mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya

وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا اَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ

Dan orang-orang yang kafir, pemimpin-pemimpin mereka adalah syaithan

يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِقلى

Thoghut  itu  mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan

اُولئِكَ اَصْحٰبُ النَّارِ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ.

Mereka itulah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di  dalamnya.

عَنْ عُثْمَانَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَشْفَعُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلاَثَةٌ: اَلْأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ وَالْعُلَمَاءُ. (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه)

Dari Utsman dari Nabi SAW. Beliau bersabda: “akan memberi syafaat pada hari qiyamat adalah 3 kelompok: para nabi, para syuhada’ dan para ulama” (HR. Ibnu Majah)

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَهُمْ فِيْ صِفَةِ الْمُهَاجِرِيْنَ, فَسَأَلَهُ اِنْسَانٌ اَيُّ اَيَةٍ فِى الْقُرْاَنِ اَعْظَمُ قَالَ النَّبِيُّ  (اَللهُ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ) حَتَّى انْقَضَتِ الْاٰيَةُ (رواه الْبخاري)

Bahwasanya Nabi SAW. Datang kepada mereka tentang sifat-sifat kaum muhajirin, lalu bertanyalah seseorang kepada beliau, surat apakah yang paling mulia di dalam Al Qur’an? Lalu Nabi bersabda (……….اَللّٰهُ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ هُوَ) sampai akhir ayat (HR. Bukhori)

قَالَ رَسُوْلُ اَللّٰهِ صَلَّى اَللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ( مَنْ قَرَأَ اَيَةَ الْكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوْبَةِ كَانَ فِيْ ذِمَّةِ اللّٰهِ اِلَى الصَّلاَةِ   اَلْأُخْرَى (رَوَاهُ الطَّبْرَانِي)

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca ayat kursi di setiap akhir sholat fardu maka ia berada dalam perlindungan Allah sampai sholat berikutnya”. (HR AtTobroni)

عَنْ اَبِيْ قَتَادَةَ اَنَّ النَّبِيِّ صَلَّى اَللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ قَرَاَ اَيَةَ الْكُرْسِيِّ وَخَوَاتِيْمِ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ عِنْدَ الْكَرْبِ اَغَاثَهُ اللّٰهُ (رواه ابن سني)

Dari Abi Qotadah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca ayat kursi dan ayat-ayat penutup surat Al Baqarah pada saat kesusahan maka Allah akan menolongnya”.(HR. Ibnu Sinai)

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اَللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :مَنْ قَرَأَ اَيَةَ الْكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ اَعْطَاهُ اللّٰهُ قُلُوْبَ الشَّاكِرِيْنَ, وَاَعْمَالَ الصِّدِّيْقِيْنَ وَثَوَابَ النَّبِيِّيْنَ, وَبَسَطَ عَلَيْهِ يَمِيْنَهُ بِالرَّحْمَةِ, وَلَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ فَيَدْخُلَهَا

Dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca ayat kursi pada setiap selesai sholat fardu maka Allah memberinya hati-hati orang yang selalu bersyukur, dan amal para shiddiqin, pahala para nabi dan Allah membentangkan atasnya  tangan kanan-Nya dengan rahmat dan ia  tidak tercegah masuk surga sampai ia meninggal dunia lalu ia memasukinya”.

وَاَخْرَجَ الْمَحَامِلِي فِى فَوَائِدِهِ عَنْ ابْنِ مَسْعُوْدَ قَالَ: قَاَلَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ عَلِّمَنِيْ شَيْئًا يَنْفَعُنِيْ اللّٰهُ بِهِ قَالَ اِقْرَأْ اَيَةَ الْكُرْسِيِّ فَإِنَّهُ يَحْفَظُكَ وَذُرِّيَّتَكَ وَيَحْفَظُ دَارَكَ حَتَّى الدَّوَيْرَاتِ حَوْلَ دَارِكَ

Al Mahamiliy meriwayatkan dalam kitab “Fawaid”-nya dari ibnu mas’ud ia berkata: seseorang berkata: “wahai Rasulullah SAW ajarkanlah padaku sesuatu yang Allah memberi manfaat kepadaku dengannya, Rasulullah menjawab bacalah ayat kursi maka sesungguhnya ia menjagamu, menjaga keturunanmu dan menjaga rumahmu sampai rumah-rumah disekitar rumahmu”.

Tafsir ayat 256 surat AlBaqarah

Kata-kata thogut menurut mujahid adalah:

عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ: (الطَّاغُوْتُ) الشَّيْطَانُ فِيْ صُوْرَةِ الْإِنْسَانِ يَتَحَاكَمُوْنَ اِلَيْهِ وَهُوَ صَاحِبُ اَمْرِهِمْ

Dari Mujahid ia berkata: kata At Thoghut adalah syetan dalam bentuk manusia, (mereka para mansia)  berhukum kepadanya dan ia adalah penguasa mereka

عَنْ مَالِكٍ بِنْ اَنَسٍ قَالَ (الطَّاغُوْتُ) مَا يُعْبَدُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ

Dari malik bin Anas ia berkata: At Thoghut adalah apa-apa yang disembah selain Allah

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India